Sunday, September 16, 2012

Persamaan dan Perbedaan Pengertian Pendidikan Menurut uu no.20 Tahun 2003 dan Menurut Ki Hajar Dewantoro


Oleh : Nico Adi Cahyo (702012802)

maksimalkan hidupmu


(Dhany) Artikel Rohani ini diambil dari Renungan Harian Spirit
» Di edit oleh nico

Tuesday, September 11, 2012

Ringkasan pengertian 4 T sebagai Tugas 1 pengantar teknologi informasi


4 T(Telaah, Teliti. Tata, Tutur )

Walaupun banyak hal yang telah dilakukan, saat ini sebagai bangsa kita diberi-tahu bahwa gagasan, dan upaya melaksanakan misi mencerdaskan kehidupan bangsa secara utuh masih tertinggal. Yang diperlukan oleh siswa dalam abad informasi sekarang ini adalah, lulusan yang mampu berpikir kritis, berkolaborasi dan bekerja dalam kelompok untuk memecahkan persoalan, saling berargumentasi dalam rangka bertukar informasi, dan harus memiliki ketrampilan berkomunikasi secara efektif. Para siswa harus dapat bertanggung jawab atas temuan dan pendapat mereka. Semua ini membutuhkan suatu proses pembelajaran yang berpusat pada pembelajar/siswa, dimana siswa sendiri lebih dimampukan untuk menjadi pro-aktif.

Untuk menerjemahkan prinsip-prinsip tersebut ada empat langkah pembelajaran yang konsekutif dan saling tergantung. Langkah tersebut adalah 4 T, yaitu :

TELAAH: Mengumpulkan informasi dan studi pustaka.dan menyusun daftar pertanyaan.

TELITI: Membuktikan hasil telaah, dengan cara yang memnuhi persyaratan ilmiah.
Hasil nya berupa temuan (pengetahuan) yang telah dikonfirmasi dengan “evidence” (bukti). Dan dilaporkan secara tertulis menggunakan standar laporan ilmiah yang lazim

TATA: Mendiskusikan Laporan hasil teliti dengan rekan sekelas untuk mengklarifikasikan asumsi-asumsi serta menyempurnakan temuan berdasarkan pendapat yang benar dan obyektif dari “peer group” dengan pendapat ahli lainnya.

Disini akan timbul isu yang kontraversial yang ditemukan di lapangan karena tidak sejalan dengan pembelajaran tentang nilai-nilai spiritual dan agama, nilai moral , sosial dan budaya.

Dalam upaya siswa menata temuan dan pengetahuannya ia harus dibantu sepenuhnya agar mampu mengadakan proses mengklarifikasi nilai-nilai tersebut.

Proses tersebut bermaksud untuk memungkinkan para siswa mengambil keputusan berdasarkan kata hatinya (nurani) sebagai landasan untuk bertindak.
Dalam langkah TATA ini menjadi imperatif internalisasi nilai dan etika.

TUTUR: Mengkomunikasikan dalam rangka pertanggung-jawaban ilmiah, temuan yang telah diverifikasi, dan ditata secara “tuntas”,Melalui media yang dipilihnya sendiri misalnya melalui
  • workshop,
  • konperensi, atau seminar,
  • lukisan,
  • seni pertunjukkan,
  • poster, dsb.
Diharapkan agar penemunya memilki kerendahan hati tetapi dengan integritas kepribadian yang tinggi.

Telaah, Teliti, Tata dan Tutur, menerjemahkan dan mengkonkritkan semboyan Ki Hajar Dewantoro, “tut wuri handayani” Sesuai dengan semboyan tersebut Perbaikan dan pembaharuan proses pembelajaran berbasis penelitian yang dilaksanakan sekolah-sekolah ini akan mendorong upaya untuk merekonstruksi kurikulum kearah yang memberdayakan imajinasi anak dan secara menyeluruh tidak “overloaded”. Dan akan ada tuntutan pembaharuan pada program pendidikan guru agar berbasis pada pengembangan kapasitas belajar anak.

Diringkas oleh Nico Adi Cahyo